Rabu, 05 Juni 2013

Arya diguna


Minggu-minggu ini gue lihat infotainment di tipi isinya cuma arya diguna. Entah yang di publis itu fakta atau hanya sekedar mencari sensasi yang pasti gue muak sama yang namanya arya diguna. Kelakuannya di layar kaca udah kayak di guna-guna aja ni orang. Secara diakan mantan muridnya eyang mujur. Bermaksud untuk membalikkan kekuasaannya eyang mujur ehh malah di guna-guna balik sama eyang mujur sampai kelakuannya seperti maling kutang komplek.
Apalagi yang bawain beritanya peniti rose dalam acara pisau. Yang dimana bawain gosip seperti bawain acara uka-uka, sok horror gitu. Udah gitu cara bicaranya yang lantang dan pengucapannya yang di putus-putus semakin menambah seram gosip yang di bawakan. Selain itu belahan dada peniti rose terlihat indah dikala membawakan gosip dengan desahan yang anggun dan nafas yang terengah-engah.
Padahal beritanya cuma arya diguna yang tenar dengan Demi Tuhannya itu. Gila kata gue orang kayak gitu bisa tenar. Apa yang menonjol dari dia?? Cakep?? enggak, ganteng?? gagal, pinter?? gak mungkin, lucu?? gak sama sekali, bodoh?? kayaknya sih.
Sampai bosan gue sama yang namanya tipi, soalnya tiap hari pasti nongol yang namanya arya diguna si maling kutang koplek. Dari pagi sampai malam mukanya memenuhi layar kaca gue, sempat berpikir ingin membanting tipi gue ke kepalanya arya diguna biar gak nongol lagi di tipi gue. Biar mampus sekalian tu orang yang hanya mencari sensasi semata. Mampus aja loe anjriitttt,,,…
Sempat vacuum dua hari gue gak nonton tipi karena muak sama yang namanya arya diguna. Dan setelah gue kembali lihat tipi lagi-lagi tu arya diguna masih aja nongol di tipi, tapi beritanya lebih tajam lagi setajam bau kentut gue yang habis makan kentang busuk. Dimana beritanya si arya diguna ini mau nyatain perasaannya sama cewe yang namanya puput (bener gak sih namanya??). Gak ada berita lain apa masak seorang arya diguna yang hanya maling kutang komplek harus di ekspos sampai segitunya?? Ngalahin program pemerintah dalam pemerantasan kurang gizi dan pangan.
Dan lebih-lebih lagi baru tadi malam gue lihat ni orang udah main sinetron. Gila kata gue seorang arya diguna yang tidak sama sekali mempuni untuk menjadi seorang artis bisa acting juga, paling bisanya cuma ngomong demi Tuhan. Tapi gue bersyukur dia main sinetron dimana aktingnya harus di pukuli rame-rame. Sekalian dimampusin aja gue ikhlas banget.
Kita lihat perkembangannya sebulan kedepan kalau tu arya diguna masih nongol di tipi atau bahkan nongol di layar lebar bisa-bisa gue lempar tipi gue ke mukanya sambil teriak “ anjritt loe arya!! Pasti loe kan yang maling kutang nyokap gue?? Balikin gak?? gue lempar kutang mampus loe!!!

Merbabu 17 Mei 2013


Jumat 17 Mei 2013 adalah pengalaman dan pembelajaran terindah yang pernah aku dapatkan. Berawal dari perencanaan pendakian yang hanya rencana dan rencana yang tidak ada buktinya, istilahnya hanya Omdo, akhirnya rencana itu terlaksana juga.
Ba’da sholat Jumat sekitar pukul 13.45 saya beserta sembilan teman saya berangkat dari Jogja menuju Boyolali, karena basecamp untuk pendakian merbabu terletak di Boyolali. Di susuri jalanan yang penuh akan lalu lalang kendaran yang seakan keburu, di temani sang surya tampak gagah menyinari dunia waktu itu, desiran angin yang menghantam wajah tak menyulutkan semangat dalam kalbu, dan ambisi yang menghasilkan eufhoria semakin semangat untuk menggapai Merbabu.
Dua jam perjalan menuju basecamp Merbabu, jalan menanjak dan menurun di lalui dengan gesit, di sertai hujan yang membasahi pepohonan di sekitar jalan semakin nampak indah perjalanan ini, jalan licin yang di basahi oleh hujan kita sambut dengan canda dan tawa, awan cirrus yang ada di atas kamipun tak beranjak dari kami, hal itu membuat hujan yang turun semakin deras dan semakin membasahi kami. Tapi kami percaya itulah kuasa Tuhan yang kami tidak bisa menghindar bahkan menolaknya.
Sampai di basecamp kita di sambut dengan udara dingin yang teramat, bukit-bukit nan tinggi mulai terlihat kedikdayaannya, dari timur terlihat petani dengan cangkul di pundaknya yang nampak letih dan lesu setelah menggarap kebunnya dan mulai beranjak pulang ke rumah mereka untuk merebahkan tubuhnya yang sudah rapuh, dan sang surya pun perlahan mulai meredupkan sinarnya di ufuk barat, langit yang awalnya berwarna biru kehitaman sekilas berubah menjadi putih kemerahan.
Setelah Adzan Maghrib kita mulai menyiapkan perlengkapan yang akan di bawa ketika pendakian malam nanti. Satu persatu perlengkapan di masukkan ke karir. tenda, sleeping bag, parafine, obat-obatan, tak lupa jas hujan semua masuk karir.
Tak terasa dari kejauhan terdengar symphony adzan Isya’ dan kamipun selesai mengemas perlengkapan. Setelah Isya’ kita berkumpul sejenak untuk berdoa bersama memohon perlindungan kepada-Nya agar pendakian nanti terjauh dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Kaki mulai berpijak menembus dinginnya cuaca, menusuri heningnya hutan, dan menyelinap dalam gelapnya malam. Walau hanya dengan sinar korek yang ada senternya tak meleburkan semangat dan keinginan untuk menggapai Merbabu. Setengah jalan belum sampai, ribuan bahkan jutaan mata air perlahan mulai turun, suara kumbang bersaut-sautan di kala kita semua berhenti sejenak untuk memakai jas hujan.
Puncak masih jauh dan track basah harus kami lewati. Track nanjak semakin terasa, tanah yang licin akibat hujan kita lalui dengan kebersamaan. Sinar yang mengintip dari kegelapan menandakan Pos 2 sudah terlihat dan rasa semangat semakin menggebu untuk melewatinya. Tak sampai 15 menit kita semua sampai di Pos 2 dan berhenti sejenak untuk melepas rasa lelah.
Kala melepas lelah sejenak hujan mulai berhenti membasahi bumi dan kita semua melepas jas hujan yang kita kenakan kemudian memasukkannya kembali ke karir. Cukup 5 menit kita melepas lelah karena perjalanan masih jauh. Tubuh yang mulai lesu tak menghambat kaki kami yang selalu ingin melangkah melewati pelbagai rintangan dan tantangan menuju puncak Merbabu.
Tak berapa lama kita meninggalkan Pos 2 hujan kembali turun, seakan langit menyambut hangat usaha kami dengan menurunkan hujan untuk sedikit menghilangkan rasa dahaga dalam pendakian kami. Semakin kami mendaki semakin pula udara dingin menghampiri kami. Setelah satu jam kita berjalan dari Pos 2 dan tiga jam dari basecamp sampailah kita di Pos 3. Tapi hujan tidak pula berhenti membasahi bumi.
Karena udara semakin dingin dan hujan yang tak kunjung reda kamipun mulai mendirikan tenda di pos 3, padahal hanya butuh sepuluh menit lagi kita sampai di savana satu, tapi karena ada salah satu teman yang hipotermia kita gak berani untuk melanjutkan pendakian dan berpikir untuk mendirikan tenda dan merawat teman kami.
Tak sia-sia kita mendirikan tenda di Pos 3, karena ternyata malam itu badai angin menerpa dan hujan semakin lebatnya menghempas kami. Udara dingin membuat perut kami lapar dan salah satu teman kami mulai menyulut parafine untuk memasak air dan mie instan untuk sekedar mengganjal perut dan menghangatkan tubuh.
Selepas makan kita semua beranjak tidur untuk sekedar merebahkan tubuh yang lelah ini. Dan malam pun semakin larut, tapi hujan yang turun tak kunjung juga berhenti membasahi tanah Merbabu, walau air hujan menembus tenda kami dan hanya beralaskan sepotong sarung kita tetap harus bisa memejamkan mata supaya mendapat sedikit energy untuk melanjutkan pendakian esok paginya.
Walau hanya tiga jam untuk memejamkan mata, tapi semua terbayar tuntas oleh Sunrise yang nampak di ufuk timur, udara pagi Merbabu menyambut eufhoria kami dengan perlahan, hempasan angin mulai menyapu kabut yang semakin mendinginkan atmosfir kala itu. Dan puncak Lawu yang di selimuti kabut tebal terlihat anggun di ufuk timur dan pantas untuk di kagumi.
Setelah menghangatkan tubuh dengan segelas kopi di pagi itu, kamipun mulai melanjutkan pendakian menuju savana satu yang hanya cukup dengan waktu sepuluh menit dari Pos 3. Track tanjakan curam langsung menyambut kami, tanah yang licin akibat hujan malam tadi semakin menambah serunya pendakian pagi itu dan nampak anggunnya bunga Edelweis yang ada di kanan dan kiri kami yang seperti menyemangati kami untuk terus menapakkan kaki ini.
Tak terasa berjalan terlihat hamparan padang savana yang luas di depan mata, bunga Edelweis yang bergerombol menyambut kami di padang savana dengan senyumnya, Merapi yang nampak kokoh tak berhenti pula mengeluarkan asap dari puncaknya. Kamipun terbawa ke alam bahagia dan imaji kami mengimplementasikan atas apa yang kita lihat, dengar dan rasakan dalam pendakian ini.
Hanya di atas Gunung yang menyadarkanku akan keindahan dan kebersamaan. Dan hanya di atas Gunung lah yang menyadarkanku bahwa aku hanyalah makhluk kecil yang hanya sebatas kotoran yang ada di kuku dari semua kuasa-Nya.

Di Merbabu aku mendapat pengalaman dan pembelajaran yang tidak akan terlupakan, karena dari pengalaman kita dapat hidup lebih baik dan dari pembelajaran kita dapat menata kehidupan yang lebih baik pula. Sungguh indah karya-Nya dan sungguh pantas untuk di kagumi, tapi janganlah larut dengan keindahan itu, karena keindahan itu tidak abadi, karena keabadian hanya kita temui nanti setelah kita mati”        

Kandidat terkuat Presiden Endonesiya tahun 2014


Pemilihan Presiden di Endonesiya tinggal menghitung hari, setiap calon sudah menyiapkan dan membentuk Political Kingdom masing-masing, dan Odong pun tak mau kalah dengan mereka. Dimana setiap rakyat Endonesiya berhak untuk mencalonkan diri. Setelah dijinjing dan dipikul akhirnya Odong berniat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden ngaco Endonesiya pertama.
Setiap calon Presiden pasti mempunyai satu wakil Presiden untuk mendampinginya dalam mengurus Negara, Odong punya dua kandidat wakil yang mempuni. Tapi sebelum mengenal wakil Odong lebih jauh marilah kita mengenal lebih jauh calon Presiden ngaco kita.
Riwayat Hidup
Nama : Si Odong Ngambang Nyedotdoyo
Tempat/tgl lahir : lobang pantat/ 215 SM
Alamat : Bantar , Kec Selokan kosan, Kab limbah jahanam.
Nama Ayah : Suaraf Ngambang Nyedotdoyo
Nama Ibu : Meirana Salamanya
Jumlah Saudara : - (anak pungut)
Riwayat Pendidikan :      SD Upnormal (khusus penderita kebodohan bawaan lahir)
SMP Idih out (khusus untuk kebodohan diatas rata-rata)
SMA Stupid (khusus untuk kebodohan dengan kebutuhan ala kadarnya)
UMB (Universitas Makhluk Bodoh) khusus untuk penderita kebodohan permanen.
Riwayat Pekerjaan : -Pernah menjabat Ketua Persatuan spesies aneh.
-Pernah menjabat sebagai Menteri kurang Gizi.
-Pernah menjabat sebagai Menteri kurang pangan.
Sekilas adalah riwayat dari calon Presiden kita. Nahh, jika terpilih nanti Odong sudah menyiapkan program kerja yang sudah di siapkannya jauh-jauh hari sebelum odong lahir di dunia ini.
Program kerja Odong kelak jika terpilih :
  1. Menyatukan makhluk-makhluk bodoh kemudian berjalan mengelilingi Endonesiya sambil bernyanyi SATU BODOH SATU IDIOT menyebarkan virus bodoh kepada seluruh elemen.
  2. Mengganti seluruh anggota legislatif yang ada di Senayan dengan merekrut para penderita idiot, karena penderita idiot tak kenal duit, jadi gak bakal ada korupsi.
  3. Menghapuskan standar upah PNS, karena seharusnya PNS tu tanpa upah, kan niat utamanya mengabdi kepada Negara, seperti Pahlawan kita dulu tanpa pamrih dalam membela Negara demi kemerdekaan.
  4. Menghapuskan UN, karena UN hanya mengintimidasi para makhluk bodoh.
  5. Terakhir, di jamin tidak ada korupsi, karena tidak ada pajak, tidak ada simulasi dalam mencari SIM, dan tidak ada hukum yang mengatur bahwa setiap warga negara wajib membayar pajak, bahaya soalnya kalau bayar pajak duitnya tar di korup oleh orang-orang pintar berkepala botak tak beradab.
Jadi pilihlah Odong sebagai Presiden masa depan karena dengan memilih Odong akan terwujud CLEAN AND GOOD GOVERNANCE.(ciaa)
Feedback ke wakil Odong, ada dua kandidat terkuat yang akan menemani Odong untuk membangun POLITICAL KINGDOM TO CLEAN AND GOOD GOVERNANCE di Endonesiya.
  1. Wakil yang pertama teman semasa kecil Odong, namanya Tolok, cara berpikirnya sih mempuni dan Ekonom banget, secara dia kan hobi judi bola, jadi pinter banget dalam pengolahan keuangan untuk memperoleh Income banyak dan Negara ini menjadi kaya. Tapi masak Wakil Presiden hobi judi bola, bisa-bisa duit Negara abis buat setor Bandar.
  2. Wakil yang kedua juga teman semasa kecil Odong, namanya Gondi, otaknya sowak karena keseringan makai obat, tapi kadang-kadang cerdas kalau pas mau pup, tapi masak untuk pengambilan keputusan penting seluruh kabinet harus rapat di WC?? Unik pasti ya?? Terus masak wakil Presiden mantan Jungkis??.
Karena mereka berdua gak ada yang cocok, Odong mempunyai satu nama cadangan, dia bernama Lencek teman semasa SMA, berintelektual tinggi pada saat berada di alam mimpi, manuver ajib pada saat nikung (emang motor??), memiliki pandangan luas alias kosong gelap gurita hanya udara pengap yang ada di otaknya. Sama-sama bodoh kayak odong, jadi bodoh ketemu bodoh ketemu rumus B/B=0, kenapa hasilnya 0?? Soalnya bodoh sama bodoh, rumus bodoh diciptakan oleh makhluk bodoh, semoga rumus ini berguna untuk kemajuan pendidikan di Bumi Pratiwi. (lohh??)
Kenapa Odong lebih memilih Lencek?? Soalnya mereka memiliki kesamaan visi dan misi, salah satunya ingin membangun sebuah Negara melalui dunia mimpi, soalnya mereka berdua doyan molor alias “kebovers”, istilah untuk pengikut makhluk bodoh yang doyan molor. Dan membernyapun untuk di Endonesiya aja sudah sampai 100 ribu jiwa lebih. Modal utama odong untuk pemilihan Presiden itu mah. Karena untuk menjadi terkenal harus membangun Informasi dan komunikasi yang baik.
Jadi kelak jangan salah pilih Presiden, pilihlah odong sebagai Presiden bodoh pertama di Endonesiya, karena odong akan membangun Endonesiya menjadi sebuah Negara yang diperhitungkan di dunia manusia, dunia tumbuhan, dunia hewan, tak lupa dunia setan. Melalui dunia mimpinya akan mewujudkan Pemerintahan yang salah kaprah, mocar-macir, mobat-mabit, amburadul, montang-manting, Poyang-paying, genteyongan seperti binal-binal yang berkeliaran (makmur, luber dan jurdil. Lohh??).

Ternyata di balik keluguan dan kebodohannya tersimpan setitik harapan mulia di dalam hatinya, yaitu mewujudkan POLITICAL KINGDOM TO CLEAN AND GOOD GOVERNANCE di Bumi Pratiwi, semangat Dong bangunlah Negara ini dengan kebodohan melalui dunia mimpimu”


Lilin kehidupan


Dari semua kebiasaan Odong, ada salah satu kebiasaan Odong yang justru menolongnya pada saat terjadi problem di kos barunya. Harapan Odong dimana di kos yang baru hal baik dan kemujuran akan menemaninya setiap saat justru berbanding terbalik dengan kenyataan.
Di awali kehidupan di pagi hari itu dengan secangkir kopi dan sebatang rokok kehidupan tak lupa di temani playlistnya Simple Plan yang katanya Band itu menemani Odong beranjak dewasa dari Odong baru keluar dari rahim nyokapnya, sampai balita yang upnormal sampai remaja yang telat puber dan sampai saat ini waktu ejakulasi dini yang tragis di tambah kebodohan permanen yang dideritanya.
Di seduhlah kopi perlahan-lahan dengan penuh perasaan iba, di sulutlah sebatang rokok dengan penuh keraguan, di dengarlah sebuah lagu dengan penuh sendu, dan di hiruplah udara pagi dengan perasaan tertatih. Tak di sadari bahwa hal indah akan terjadi hari ini nanti.
Setelah jam mulai menunjuk pukul 06.15 mulailah Odong dengan kebiasaannya yaitu cukup gosok gigi dan cuci muka diapun beranjak untuk berangkat ke kampus, katanya Odong sih kalau ke kampus mandi itu kejeniusannya akan sirna, ealah Dong emang sejak kapan lo jenius??
Dengan tunggangan kesayangannya diapun mulai menusuri jalanan Jogja di pagi hari yang dipenuhi oleh kimcil (cewe-cewe SMA) yang mengganggu matanya tiap kali Odong masuk pagi ke kampus. Ya iyalah masak anak kuliah masuknya jam 07.00?? kayak jaman SMA aja, tau kan kalau Odong tu gak bisa bangun pagi??
Dengan wajah yang bersinar, style yang mempuni, otak yang kadang-kadang bekerja dengan baik diapun mengikuti kuliah dengan percaya diri walau ke kampus tanpa mandi sih. Berharap masa depannya akan lebih indah dari hidupnya hari ini yang sarat akan kelam dan kegelapan.
Hari itu kuliah Odong sampai sore, kasian banget lo Dong mau menuntut ilmu apa mau nguli?? Sekalian aja ke kampus bawa cetok sama ember!! Biar kayak tukang batu, masak kuliah pagi sampai sore?? Bisa-bisa otak lo kelebihan ilmu, bukannya tambah pinter ehh malah stress lo Dong?? Kapasitas otak lo kan minim Dong??
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam di jalaninya dengan penuh semangat walau kadang rasa bosan menghampirinya, dengan perasaan terpaksa karena hari itu perasaan Odong sedang gundah gulana diapun tetap menjalani kewajibannya sebagai mahasiswa, yaitu mengikuti setiap perkuliahan yang telah di ambilnya di semester ini.
Sang suryapun perlahan mulai menyusutkan keindahannya di ufuk barat, langit sore mulai berubah kemerahan, lampu-lampu kota mulai menyinari kemacetan jalanan Jogja sore itu, dan terlihat Pak Polisi dengan gagah dan sigap mengatur lalu lintas disetiap perempatan, tak lupa Odong dengan machonya mengendarai tunggangan kesayangannya menusuri jalanan Jogja menuju kosnya.
Tanpa terbersit dalam benaknya kalau kosnya tu ada masalah. Tak berapa lama sekitar lima belas menitan sampailah Odong di kosnya. Niatnya sih sampai kos mau langsung mandi, maklum dari pagi kuliah belum mandi, tapi entah dikata ternyata air dalam bak mandinya abis dan mulailah Odong mencari saklar untuk menyalakan pompa air, tapi entah dikata lagi ternyata listriknya di matiin PLN, dan gak mungkin bisa nyala kan tu pompa air kalau tanpa listrik.
Apa yang selanjutnya terjadi pada Odong?? Lagi dan lagi, karena hanya tinggal dua gayung air di bak Odong pun cukup gosok gigi dan cuci muka. Gila!! kuat lo Dong seharian gak mandi?? Kayak suku di Afrika aja lo Dong mau mandi aja harus nunggu hujan?? Iya kalau hujan?? kalau ternyata musim kemarau satu tahun penuh gimana?? Berarti lo gak mandi satu tahun dong?? terus bentukmu seperti apa Dong?? *terbayang*
Feddback ke listrik mati. Kenapa tu listrik di kosan Odong di cabut PLN?? Iyaa soalnya listriknya Odong udah nunggak dua bulan. Karena listrik mati pasti di kosan Odong gak ada kehidupan sama sekali kan?? Iyalah, udah gak ada air, gak ada tipi yang nyala di saat bosan, gak ada kipas di saat gerah, lebih-lebih gak ada penerangan di saat gelap.
Mulai campur aduk pikiran Odong waktu itu, gimana nanti malam kalau gak ada listrik?? Gue kan takut gelap, terus gue harus ngerjain tugas gimana?? Berpikir dan mencari solusi akhirnya Odong teringat kalau di dekat kamar mandi ada sebuah lilin kecil. Niatnya mau beli sih tapi sayang buat makan aja kurang apalagi buat beli lilin yang sebatangnya cuma seribu rupiah?? Kan bisa berkurang jatah uang makannya Odong??
Mulai mencari lilin yang katanya ada di dekat kamar mandi, dengan perasaan gelisah dan harap menemukan tu lilin. Setelah di berantakin semua barang-barang yang ada akhirnya ketemulah sebuah kehidupan yang menyelamatkan hidup Odong nanti malam, di balik kardus di pojok kanan dekat botol minuman bekas di situlah di temukan lilin kecil berwarna putih yang harap Odong akan menyelamatkan Odong dari kegelapan dan tugas yang menghinggapi otak bodohnya.
Hari mulai gelap dan kosan Odong lebih gelap dari langit yang menerangi malam itu, terangnya bulan belum cukup untuk menerangi kosan Odong, dan pancaran bintang tidak cukup pula menyinari kosan Odong malam itu. Hanya dengan lilin kecil itulah yang menemani kegelapan di kosan Odong dan pancaran sinarnyalah yang menerangi Odong di kala mengerjakan tugas kuliahnya.
Dalam benak Odong, terimakasih lilin tanpa dirimu aku tidak akan bisa hidup malam ini, karena aku akan mati ketakutan dan tanpa dirimulah aku tidak akan bisa mengerjakan tugas ini tanpa sinarmu. Ohh lilin engkaulah penolong dikala susah. Walau bentukmu kecil dan tak berharga, tapi engkaulah miracle di saat genting dan tersesat.

Kosan baru berarti episode baru Odong, episode hal buruk dan keapesan kamu yang baru, jadi nikmati dan syukuri yaa Dong, jangan berpikiran kosan baru hal baik akan menghampirimu, karena kamu udah di takdirin di Dunia ini menjadi manusia odong yang penuh dengan kejutan-kejutan pahit yang membuat hidupmu semakin berwarna, as Rainbow??? Maybe!!!”

Awas nyokap galak


Kepala keluarga itu identik dengan laki-laki atau Ayah, tapi berbeda di keluarganya Odong, dimana sosok kepala keluarga di keluarganya Odong adalah nyokapnya, bukannya bokapnya Odong udah gak ada tapi nyokapnya Odong yang dengan kedikdayaannya menguasai seluruh rumah bahkan sampai jabatan kepala keluarga yang biasanya di jabat oleh laki-laki atau seorang Ayahpun di ambil alih oleh Nyokapnya Odong.
Bukannya emansipasi tapi karena seluruh penghuni rumah takut sama Nyokapnya Odong, sampai-sampai apa yang harusnya kerjaan rumah itu dikerjakan oleh seorang Ibu justru dilimpahkan semua kepada bokap, Odong dan si Item adiknya, uhh kasian tu bokapnya Odong, udah kerja, sampai rumah harus mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan oleh sosok Ibu. Bukannya takut sama nyokapnya Odong tapi Bokap cuma was-was tar kalau nyokap Odong marah, bahaya kalau marah mah, soalnya kalau marah rumah seperti terkena gempa dan angin puting beliung, terkoyak dalam kata-kata yang terucap dari mulut nyokap. Galak abis kawan,,,,.
Makanya bokapnya Odong cukup diam ngah ngoh pah poh ketika di depan nyokapnya Odong, seperti balita yang baru masuk Playgrop. Tidak hanya bokapnya Odong yang patuh dan takut sama nyokapnya, Odong dan si item adiknyapun juga patuh dan taat sama nyokapnya.
Karena kalau mereka gak patuh bisa-bisa jatah makan mereka di kurangi dan gak di kasi uang saku, soalnya seluruh keperluan yang berhubungan dengan uang semua yang pegang dan mengurusi nyokap, memang hebat tu nyokapnya Odong tapi sayang udah galak sadis lagi tapi baik sih tapi itu kadang-kadang tergantung dompet nyokap tebel atau gak dan pekerjaan rumah udah beres atau belum.
Setelah nyokap Odong menjabat sebagai kepala keluarga pegeluaran di keluarganya Odong sedikit berkurang, karena tidak harus membayar ART, karena sudah ada bokap, Odong dan adiknya si item yang mengerjakan pekerjaan rumah dan nyokapnya Odong cukup ngopi, nonton tipi, baca koran, nyantai di serambi.
Sempat terpikir oleh Odong, keluarga apa ini?? Masak nyokap yang harusnya patuh dan taat sama bokap tapi berbanding terbalik dan justru bokap takut sama nyokap, ini namanya menyalahi kodrat dan diskriminasi terhadap bokap, gue dan si item adik gue.
Dulu pernah sih bokap, Odong dan si Item mau meruntuhkan kekuasaan nyokap, tapi baru rencana awal aja udah kena semprot dari nyokap dan kesemuanya itu bak lumba-lumba yang ketemu sama pelatihnya, iya langsung patuh dan taat jika di kasih seekor ikan, nyokap pegang ikan dan mereka bertiga langsung menjulurkan lidahnya dengan nafas yang terengah-engah dari mulutnya. Aku lapar aku lapar aku lapar aku mau aku mau aku mau,,,,,,,!!!!
Udah gitu apa yang keluar dari mulut nyokap harus di patuhi dan segera di laksanakan, karena kalau di tunda atau lebih-lebih gak di laksanakan wahh bisa bahaya, bisa gak makan seharian dan gak dapat uang saku mereka. Kan kasihan sama Odong dan si item adiknya, bisa tambah kurus kering keronta kayak ikan teri yang baru di angkat dari wajan.
Apalagi pas nyokap kecapekan, dimana nyokap bak ratu yang dikelilingi selir-selir cantik dan semuanya itu memijat seluruh tubuh ratu dengan anggun dan santun. Nasib bokap, Odong dan adiknya sama seperti selir-selir itu, sama-sama memijat seluruh tubuh nyokap tapi tidak dengan anggun dan santun justru dengan ekspresi wajah cemberut dan tanpa senyum sedikitpun yang terpacar dari balik wajah mereka.
Kasian tu mereka harus menjadi budaknya nyokap, tapi dibalik menjadi budak se-enggaknya masih tersimpan senyum di balik paras keluguannya bokap, Odong dan si Item. “salam budak” ahahahaa,,,.

Ingat nyokapnya Odong!!! Galak sih gak papa tapi jangan berlebihan, kasian tu sama mereka, terlalu ketakutan bisa depresi loh dan depresi adalah one way to crazy, tar kalau semua gila siapa dong yang harus mijitin nyokap di kala capek??”

Senin Mob


Mendengar hari Senin sekejap hati dan pikiran kita menjadi malas dan muak untuk melewatinya, sama seperti Odong yang juga malas dan muak ketika mendengar hari Senin.
Karena tiap Senin itulah dimana Odong mendapat kejutan-kejutan yang tak terduga, biasanyakan kalau kejutan itu menyenangkan, tapi kalau buat si Odong ini berbeda, bukannya menyenangkan tapi justru menjengkelkan.
Kejutan pertama di Senin pertama. Waktu itu Odong mau futsal dan dilihat di parkiran kos ternyata motornya itu gak ada, di situ Odong bingung kan?? Bangun tidur mau futsal ehh motornya gak ada, dengan mimik wajah mecucu dia pun bertanya pada diri sendiri, kemana ya motor gue?? Apa iya tu motor ngambek sama gue?? Soalnya gak pernah gue mandiin?? Udah sebulan lagi?? Makanya tu motor jalan sendiri dan gak mau ketemu sama gue lagi, atau mungkin hilang yah?? kalau hilang sih gue malah bersyukur soalnya biar dapat ganti dari bokap, dapat baru, ahahaa,,,. Ngarep lo Dong??
Dalam kebingungannya muncullah motornya dari barat jalanan kosan dan ternyata di bawa oleh teman kosnya, ekspresi bingung Odong sekejap menjadi Mood smile lebar dari balik mukanya yang ala kadarnya. Akhirnya motor gue balik juga dan ternyata dia gak marah sama majikan yang sadis ini.
Dengan kembalinya motor Odong, Odong pun langsung memasukkan perlengkapan futsalnya kedalam tas. Diapun minta kunci motor pada temannya dan mulai mendekati motornya, dengan anggunnya diapun menyalakan motornya, tapi entah di kata mungkin tu motor benar-benar ngambek sama Odong, kenapa enggak? Kaki Odong sampai mau putus ngengkel kick starter gak nyala-nyala, soalnya motornya Odong akinya mati, makanya harus ngengkel, futsal berangkat juga belum ehh udah penuh keringat tu badan.
Dengan penuh keringat di badannya Odong pun berinisiatif membuka jok motor dan mulai melihat tangki bensin, ohh ternyata bensinnya habis to?? Bodohnya Odong, akhirnya Odong gak jadi berangkat futsal, dalam keadaan sedih Odong pun mendorong motornya ke warung terdekat untuk di isi Bensin buat berangkat kuliah besok paginya.
Kejutan kedua di Senin kedua, mahasiswa tanpa tugas itu bagai api tanpa bara, seperti Odong yang ketika mendengar tugas wajahnya langsung pucat pasi seperti nasi basi, walau Odong gerah mendengar kata tugas tapi dia tertib dalam mengerjakannya. Waktu itu Odong sama teman-temannya dapat tugas Bahasa Inggris dan mereka pun bingung mau mengerjakan tu tugas dimana. Setelah banyak kongsi dan usulan-usulan dari mereka akhirnya mereka memutuskan untuk mengerjakan di warung kopi Bjong.
Malamnya merekapun menuju warkop Bjong dan langsung duduk di lantai dua nomor meja Atm 4 dengan indahnya, merekapun mulai mengerjakan tugas itu dengan kebersamaan bak segerombolan semut yang mulai mencari makanan buat kelompoknya. Dengan penuh semangat dan ditemani empat gelas kopi disertai tempe cocol dua porsi mereka mengerjakan tugas itu dengan canda dan tawa.
Tak sadar bahwa di balik canda dan tawanya menunggu kejutan yang akan membuat mereka tersenyum kecewa.
Dua jam sudah mereka mengerjakan tugas itu dan selesai dengan sukses tanpa ada alangan suatu apapun. kemudian merekapun beranjak dari mejanya dan turun dari tangga menuju kasir yang letaknya di samping tangga dan membayar apa yang sudah mereka pesan tadi. Tak sedikitpun rasa curiga terpancar dari balik wajah mereka. Dengan santai dan penuh senyum karena tugas kuliahnya selesai merekapun berjalan keluar Bjong menuju parkiran motor. Entah apa yang tejadi??
Merekapun sekejap terkejut dan terpana ketika melihat motor kenyot hanya tinggal motornya, helem dan jaket yang awalnya di letakkan di kaca spion dan jok motor hilang tak tau entah kemana?? helem nya kenyot yang baru seminggu hilang dan jaket perjuanggannya kubil juga hilang.
Sempat terpikir oleh Odong, apa ini karena mereka keluar di hari Senin sama gue ya?? Ahh gak mungkin, pasti karena kecerobohan mereka aja yang gak di bawa masuk waktu tadi datang, tau sendirikan kalau tingkah mereka masih kayak anak-anak SMA (labil), Akhirnya mereka pun pulang pakai helem dan jaket gue, kasian gue sama mereka yang harus menanggung keapesan yang harusnya menimpaku. Terus besok gue kuliah pakai helem siapa??? (sok mikir).
Kejutan ketiga di Senin ketiga, waktu itu Odong mulai bosan di kos. Dan ingin rasanya untuk sejenak menghilangkan penat dari segala tugas-tugas kuliahnya. Odong mempunyai rencana untuk travelling muterin kota Jogja di Senin malam, bersama teman-teman kosnya Odong pun mulai menyusuri jalanan Jogja, tujuan pertamanya adalah Alkid, tapi entah kenapa keapesan seperti melekat dalam kehidupannya. Sampai Alkid juga belum tu motor Odong ban nya bocor, ealah Dong makanya kalau mau keluar tu berdoa dulu biar selamat sampai tujuan.
Odong pun mulai mencari tukang tambal ban sambil mendorong motornya, sekitar mendorong 500 meter akhirnya ada juga tukang tambal ban. Sedikit pengharapan timbul dari Odong, akhirnya ada juga tukang tambal ban dan gue gak jadi dorong ni motor sampai Alkid. Di tempat tambal ban itu mulailah tukang tambal ban mengecek ban nya Odong. Entah di kata ternyata ban nya Odong harus diganti karena sobeknya cukup lebar dan tidak mungkin bisa di tambal.
Odong mulai bingung karena tinggal 10 ribu duit di dompetnya dan yang pasti kurang untuk ganti ban dalam. Untung ada teman kos yang mau minjemin duit, kalau gak ada yang pinjemin duit bayar pakai apa lo Odong?? Harga diri?? Gak mau pasti tu tukang tambal ban karena mahalan ban nya dari pada harga diri lo Dong!!
Dan gak habis pikir gue sama si Odong, duit tinggal 10 ribu mau keliling jogja?? Terus tar malam mau makan apa lo Dong?? Bukanya buat makan malah buat bayar ban, udah gitu kurang dan ngutang lagi.
Karena Odong yang kehabisan duit dan niat pertama Odong untuk keliling Jogja di Senin malam yang diawali dari Alkid pun gagal. Ya iyaa buat parkir aja gak ada duit, boro-boro mau jajan?? Mau gadaiin SIM?? Gak laku Dong.
Odong pun kembali menusuri jalanan Jogja dimana tujuannya tidak ke Alkid lagi tapi menuju kos nya, kasian banget lo Dong!!! Entah apa yang ada di pikiran Odong saat itu, tak jauh meninggalkan tukang tambal ban, motor Odong tiba-tiba macet. Dalam hati Odong, ada apa lagi sama ni motor?? Gak puas-puas juga ni motor nyiksa gue?? Gue harus gimana lagi?? Cemas dan gelisah Odong mencoba untuk menyalakan tu motor, mencoba dan terus mencoba dan akhirnya tidak bisa juga. Odong pun mulai membuka jok untuk memastikan apakah bensin ni motor masih atau tidak.
Dengan segenap hati Odong membuka jok dan dibukanya pelan tutup tangki bensin motornya, di intiplah dengan penuh perasaan tu tangki dan apa yang terlihat dari tangki itu?? Iyaaa hanya sebuah tangki penuh karat tanpa bensin sedikitpun di dalamnya.
Karena Odong udah kehabisan duit dan udah ngutang sama temannya dia malu dong kalau harus ngutang lagi sama temannya. Dia pun akhirnya mendorong tu motor sampai ke kos yang jauhnya kira-kira 1 km. Ealah Dong lengkap deh kejutanmu di Senin malam ini, udah ban bocor dan harus ganti ban ngutang lagi, terus bensin habis dan harus dorong sampai kos, lebih-lebih gak jadi muter-muter Jogja di Senin malam dan yang kamu dapat hanya Senin mob yang menjengkelkan. Ahahahaaa,,,,.
Lagi-lagi kisah apes Odong di Jogja, dan garis takdirnya tu kuat banget, masak setiap hari Senin Odong dapat kejutan yang tak terduga yang kadang membuat hidupnya pahit. Tapi yang aku salut sama dia, dia tetap ceria dengan keapesannya.”
kata Odong, jalani hidupmu dengan penuh keceriaan, karena dengan keceriaan kita akan selalu berpikir positif dengan apa yang kita kerjakan dalam kehidupan ini.” (muna!!)