Malam
kian bernyali untuk dilewati. Tiada hujan tiada angin, hanya sepi yang terjadi.
Tak ada bintang, tak ada bulan yang menampakkan diri, hanya awan gelap yang
menghampiri. Terpaku oleh suasana diri, tersipu oleh gejolak hati, termenung
oleh kesunyian malam ini.
Malam yang indah untuk bergelut
dengan mimpi. Bermimpi dengan apa yang akan terjadi esok hari. Berimajinasi
dengan apa yang akan dikerjakan pagi nanti. Berestinasi dengan apa yang akan
dilakukan setelah embun pagi pergi.
Sebuah malam yang sepi untuk kembali menulis
cerita menuju impian yang sempat pergi. Merangkai mimpi menjadi sebuah cerita
yang indah untuk dijalani, merangkai mimpi menjadi cerita yang patut di sadari
dalam diri, merangkai mimpi menjadi cerita yang pantas dikenang dalam hati.
Sebuah mimpi yang harap menjadi nyata setelah terbangun nanti.
Mimpi yang tak hanya sekedar impian
dan hilang setelah terbangun dari tidur malam ini. Tak hanya sekedar impian dan
sirna setelah sang surya menampakkan diri. Tak hanya sekedar impian dan musnah
setelah gelap mulai pergi. Mimpi yang nyata sehingga menjadi panutan hati untuk
menyambut mentari di pagi nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar