Selasa, 07 Oktober 2014

Bait pertama



                Dalam kalimat jawa “teklek kecemplung kalen” dalam bahasa jawa berarti timbang golek luwung balen, jika dalam bahasa Indonesia berarti daripada mencari lebih baik balikan. Boleh-boleh aja, tergantung yang menjalani. Tetapi menurut teoriku, dengan kalian balikan sama mantan, berarti kalian memutar kembali kehidupan kalian kebelakang, melanjutkan kembali hal sia-sia yang kalian jalani bersama mantan. Dalam bahasa anak sekarang Gagal Move on!. Tidak berani memulai hal baru dengan orang baru, mengawali hari dengan yang baru, menjalani kisah dengan yang baru. Monoton kata gue. Jika dalam dunia sastra sama aja kalian kembali kebait pertama setelah kalian menulis berbait-bait tetapi inti dari tulisan kalian sudah tertebak pada bait pertama oleh pembaca. Sama halnya kehidupan kalian tu muter di satu tempat yang tanpa kalian sadari akan berhenti di satu titik dimana titik itu adalah titik dimana kalian memulai putaran itu.
            Bayangin coba. Marmut aja yang berputar di sebuah roda ngrasain capek, apalagi kita yang ngejalanin kehidupan yang sudah kita planning sedemkian rupa untuk masa depan endingnya kita balikan lagi sama mantan. Sama seseorang yang sudah kita sebut sejarah dalam hidup kita, yang sudah menjadi masa lalu dalam kehidupan kita, dan yang pasti sama seseorang yang pernah mengisi hati kita. Bosenkan? Sama!. Bosen, jenuh, badmood jika kalian menjalani kembali sebuah komitmen dengan mantan kalian lagi. Biar, biarlah apa yang gue tulis ini menjadi pelajaran untuk semua pembaca yang budiman. Bahwa memulai kembali sebuah komitmen dengan sesorang yang pernah bersama kalian itu Bullshitt!!. Sekian.  

Gejolak hati



              Di dunia ini manusia berhak memilih hal yang terbaik untuk dirinya. Baik itu yang menyangkut rohani maupun jasmani. Di ibaratkan dalam permainan catur, lebih menguntungkan menyingkirkan patih daripada pion bukan?. Lebih gampangnya, logika manusia pasti memilih yang terbaik untuk hidupnya. Seandainya harus memilih antara dua kain, yang satu kain yang masih bersih dan belum ternoda sama sekali dibandingkan dengan kain putih tetapi sudah terkena noda. Orang bodohpun pasti memilih kain yang masih bersih dan belum ternoda, walaupun kain itu sama-sama berwarna putih. Dalam kehidupanpun juga demikian, pasti memilih yang terbaik untuk hidupnya.
            Karena sesuatu yang baik akan membuat hidup kita jadi lebih baik. Tak ada manusia yang mau hal buruk terdapat dalam diri dan kehidupannya. Walau sepahit apa hidup yang kita jalani pasti angan seseorang ingin yang terbaik dalam hidupnya, biarpun sulit untuk meraihnya. Jika semangat dan kemauan selalu hadir disetiap diri manusia nothing is impossible. Tuhan akan melihat usaha dan kerja keras manusia dari setiap sisi dimana orang itu bersungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu yang mungkin bermakna atau menunjang kehidupannya dimasa yang akan datang.
            Tuhan juga akan memberi apa yang kita perjuangkan dalam kehidupan ini, walau kita tak tahu kapan itu akan terjadi. Yang terpenting jalani apa yang ada didepan kita. Jodoh, rejeki, dan maut udah ada yang ngatur. Tinggal dimana kita merubah nasib dan takdir kita sendiri. Jika bukan kita yang menentukan nasib dan takdir kita sendiri siapa lagi?.