Setiap manusia pasti mempunyai
teman. Entah itu teman masa kecil, masa muda, bahkan masa tua. Dari semua teman
yang aku sebutkan tadi teman terbaik dan benar-benar mengerti kita adalah teman
semasa kecil. Karena teman semasa kecil adalah teman dimana kita bersama-sama
berlari mengejar mimpi, beranjak dewasa menggapai asa, dan bercengkrama meraih
cita. Dalam keadaan susah dia selalu ada untuk sekedar menghibur, dalam keadaan
sedih dia selalu kasih saran untuk kita bangkit, dan dalam keadaan senang dia
selalu hadir untuk bersama-sama bergembira merajut kisah usil yang pantas untuk
dikenang sampai esok dihari tenang.
Menurut persepsiku,
arti teman lebih dari sekedar pacar. Karena teman akan selalu ada untuk kita
dalam keadaan apapun dan sampai kapanpun bahkan mungkin sampai kita tidak bisa
merasakan indahnya semesta ini. Teman adalah hal terindah yang aku punya
setelah keluarga. Dia yang selalu memberi dorongan, memberi semangat, bahkan tak
jarang mensport apa yang aku kerjakan. Dia yang selalu menuntunku untuk selalu
kokoh pada pendirian dan selalu kasih kritik dan saran atas apa yang aku
kerjakan sehingga aku dapat mengambil argumen itu sebagai tolak ukur untuk
kemajuanku. Teman yang baiklah yang menjaga konsistensi dan kredibilitasnya
sebagai teman sejati yang berani mati untuk diri sendiri dan teman yang
dicintai.
Berbeda dengan pacar. Mungkin
pacar adalah teman terdekat untukku. Tetapi menurutku pacar tidak lebih dari
selingan dalam hidupku yang sebagai pelengkap semata. Karena pacar hanyalah
sekedar mampir dikehidupanku dan tidak selamanya ada untukku, kecuali pacar
yang benar-benar pacar yang sekaligus bisa menjadi teman, sahabat, kakak, adik
bahkan sebagai musuh, itulah pacar yang benar-benar pacar. Bagi sebagian orang
status pacar lebih tinggi daripada teman. Tapi menurutku tidak!! Karena pacar
tidak akan selamanya ada di hidup, hati, dan benak kita. Kecuali pacar yang
udah dinikahi. Dan sosok teman sejatilah yang selalu ada didalam hati dan benak
kita sebagai penghias dan pelengkap di kehidupan kita yang indah ini dan sampai
nanti hingga kita menjadi segumpal tanah yang tak berarti.
“Teman itu bagai air
dikala kering, awan hitam dikala mendung, bulan dikala gelap, bintang dikala
senyap, dan matahari dikala siang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar