Rabu, 02 Oktober 2013

Cinta Rasa Dubur Ayam



Udah keren belum judul yang gue tulis diatas?, ehh,, tapi tunggu dulu. Kalian tahukan apa itu dubur?. Pasti tahu kan ya?. Oke, gue jelasin dulu apa itu dubur. Dubur adalah bahasa ilmiahnya kaum bodoh untuk sebutan bitch. Iyah pantat. Tapi lebih spesifik ke lubang pantat. Ups,, sori buat kalian yang mukanya mirip lubang pantat. Gak maksut gue untuk menghina muka kalian. Gue hanya mendetailkan apa itu dubur, apa itu pantat, dan apa itu jidat. (kog malah gak nyambung).
Motivasi gue menulis judul diatas adalah dari pengalaman dan observasi gue terhadap Odong dalam menjalani kisah cintanya beberapa tahun silam. Setiap Odong bersemayam dihati seekor cewe hari-harinya selalu indah seindah fatamorgana malam, selalu harum seharum bunga ditaman yang luas, selalu takjub setakjub pelangi disore hari. Hari-hari yang dijalani pun semakin berarti. Berarti untuk dijalani, dilalui, dan dinikmati walau kadang terperinci dalam kisah yang dia benci. Iyah, cinta tulus yang dibalas dengan cinta Tai!!. Cinta yang tak terbalas sebagaimana adanya.
Dan setiap Odong menjalani kisah cintanya seperti berenang ditengah samudera yang tak berpulau. Terombang-ambing oleh ombak cinta yang kian dahsyat. Tergulung oleh gulungan air laut yang maha menggema. Terhempas oleh angin laut yang maha sangar. Inikah cinta? Iyah, cinta dan hanya cinta yang membuat Odong semakin tenggelam dalam nestapa, semakin terperosok dalam nista, semakin terngiang dalam duka. Cinta yang datang tanpa sebab tetapi menimbulkan akibat yang tak terduga akhirnya. Cinta, cinta dan cinta.
Cinta yang membuat kita tak peduli dengan sekitar. Cinta yang membuat kita tak sadar akan diri sendiri. Dan cinta yang membuat martabak manis berasa dubur ayam. Dalam menjalani kisah cinta, setiap Odong makan semua rasanya sama. Hambar dan tak terasa seperti lidahnya tak merasakan makanan yang dia makan. Makan bubur ayam berasa dubur ayam, makan roti selai kacang berasa dubur ayam, makan fried chicken berasa dubur ayam, dan yang terakhir makan mie ayam berasa Tai ayam. Ahh,,, shitmen!! “Kata Odong sambil ngemil Tai ayam”.
Seperti di iklan teh sosro, apapun makanannya rasanya tetap dubur ayamnya bude suro. Ahh,, gak nyambung yah. Haha,,. 

“Sekian cerita cinta ngawurnya Odong yang gue tulis. Kita sambung lagi besok di kesempatan dan di judul berikutnya. Don’t go anywhere, Stay tune all me, All be back. Udah mirip Tukul belum gue?. Hahaha,,,.”
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar