Kopi
di pagi ini terasa berbeda dari kopi-kopi yang selama ini gue minum. Ditemani
hujan dan bersanding dengan alunan music di antara perabotan gue di kamar kos.
Setahun sudah gue bergelut menulis cerita, saran, dan kritikan di blog gue.
Entah itu bermakna atau tidak bagi anda para pembaca gue pun tidak tahu, yang
terpenting gue ikut berpartisipasi dalam memanfaatkan dunia internet dewasa
ini. Jika tulisan yang gue tulis menyinggung atau menyakiti perasaan kalian,
saya selaku penulis mohon maaf sebesar besarnya, karena saya hanya manusia
biasa yang tak luput dari salah dan dosa (ebiet g ade). Ahahaahaaa,,,.
Di siang menuju sore hari ini gue
ingin bercerita sedikit tentang apa yang ada di kosan gue. Dimulai dari bangun
tidur mata gue langsung tertuju pada televisi warna hitam pekat merek politron
warisan dari nyokap gue. Televisi ini selalu menemani dan mengikuti gue
dimanapun gue tinggal, bahkan sebelum gue lahirpun televisi ini udah ada di
rumah gue. Waktu masih nganggur dia selalu menemani gue 24 jam nonstop di kamar
kelam gue. Tidak hanya untuk sekedar tontonan dan pelepas suntuk, dia juga sebagai
sumber informasi buat gue. Bahkan waktu gue masih kuliah di UMS pun dia ikut
gue boyong untuk memenuhi kamar kos gue di Solo. Walau kamar kos gue di Solo
kecil, sempit, panas dan bisa dibilang seperti kandang ayam dia pun mendapat
tempat terindah di kamar kos gue. Tak hanya di Solo, setelah gue keluar dan
pindah kuliah ke Jogja tepatnya di D3 Kearsipan UGM dia pun tak lupa gue boyong
ke kamar kos gue yang tepatnya di daerah Dabag, Condong catur, Depok, Sleman.
Dengan umurnya yang lebih tua dari gue bahkan mungkin lebih tua dari kedua
orang tua gue, dia dapat memuaskan gue dalam menyajikan informasi yang
bermanfaat dan memuaskan gue dari pertandingan bola. Thank buat televisi
kesayangan gue yang tidak mungkin gue jual bahkan gadaikan. Hahahaa,,.
Begitu mata melihat keluar dari
kamar kos, nampak reklame bertuliskan rumah makan bungong jeumpa. Dimana
reklame itu didapat dari kenakalan anak-anak kos yang pulang dari main skate di
Janti. Kala itu muncul ide anak-anak untuk meminimalisir sorotan sinar matahari
menuju kamar kos dan debu. Sentak dalam sekejap muncul dalam otak untuk
mengambil reklame yang ada di jalan-jalan. Anak-anakpun tahu kalau di daerah
Seturan banyak reklame yang terdapat di pinggir jalan. Dengan tampang tak
berdosa akhirnya gue dan anak-anak mencopot dan menggulung reklame yang
menggaggu keindahan dan pandangan. Secara tidak sengaja berarti gue dan
anak-anak ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemusnahan sampah visual yang di
prakarsai oleh salah satu dosen ISI yaitu beliau Sumbo Tinarbuko. Yang pada
kala itu gue pernah mengikuti seminar dia tentang sampah visual yang terdapat
di Jogja. Dimana sampah visual yang terdapat di kota Jogja semakin merajalela
dan menggaggu keindahan kota.
Dalam perkuliahan ada satu hal yang
menunjang untuk kehidupan mahasiswa pada umumnya. Salah satu hal itu adalah
leptop, tapi gue sering menyebutnya lepi supaya lebih kelihatan gaul. Hahaha,,.
Tanpa lepi mahasiswa tidak dapat menyimpan materi dari dosen dan susah untuk
mengerjakan tugas yang diberikan dosen. karena harus mondar-mandir ke warnet.
Selain ribet juga boros. Lepi gue sudah tiga tahun menemani dan membantu gue
dalam menuju wisuda kelak. Tinggal satu tahun setengah lagi gue wisuda dan
mendapat predikat A.Md dari kampus gue. Tapi gue berdosa dan sering menyalahgunakan
lepi gue. Karena gue sudah berkali-kali menggadaikan lepi gue demi sebuah
kesenangan semata. Betapa kejamnya gue yang mencampakkan lepi gue demi sesuatu
hal yang tak berarti. Untuk berterimakasih atas jasanya pada gue selama ini,
gue janji gak akan menggadaikan dan mencampakkannya lagi. Tapi tergantung sikon
juga sih, kalau pas lagi butuh duit sori kalau loe besok gue gadaiin lagi. Tapi
pasti gue cepet ngambilnya kog, soalnya gue gak tega melihat loe sendirian di
tempat pegadaian. Ahahahaa,,.
Oke, itulah dari beberapa hal yang
berarti buat hidup gue selama ini. Ada kalanya kita mengingat dan berterima
kasih pada barang mati yang menemani hidup kita. Seperti biasa, saran yang
dapat gue simpulkan dari orang bodoh “jangan menyia-nyiakan dan mencampakkan
barang yang ada disekitarmu, karena pada waktu yang tidak kamu sadari barang
itu berguna dan membantumu dalam kesulitan. So, berterimakasihlah dan hargailah
barang yang ada di sekitarmu” see you next time. :*